Senin, 22 Oktober 2012

Skema Perwarnaan dalam seorang Desainer yang fropesional



·      Monokromatik
Warna monokromatik adalah warna yang diperoleh dari hasil gradasi dari warna yang kita pilih terhadap warna gelap dan terang dari warna tersebut. Monokromatik ini adalah salah satu metode dari “color harmony” atau “color matching” yang sering dipergunakan untuk memilih warna. Dengan penggunaan warna monokromatik pada sebuah desain akan membuat tampilan terkesan rapi dan elegan. Pergunakan warna-warna yang kontras antara teks dan warna latar.

·      Complementary
Warna komplementer adalah warna-warna yang pada roda warna berada berseberangan satu sama lain. Karena berseberangan, warna ini bersifat kontras serta terlihat menonjol (contoh: merah dan hijau). Kontras tinggi warna komplementer menciptakan tampilan dinamis terutama ketika digunakan pada saturasi penuh. Ini skema warna harus dikelola dengan baik sehingga tidak menggelegar. Skema warna komplementer yang rumit untuk digunakan dalam dosis besar, tetapi bekerja dengan baik ketika Anda menginginkan sesuatu untuk berdiri keluar. Warna komplementer benar-benar buruk untuk teks.

·         Analogous
Warna analog adalah warna-warna yang pada roda warna bersebelahan (baik di kiri maupun kanan) dari warna apa pun. Paduan ini seringkali kita temukan di alam, misalnya daun, batang pohon, buah, sayuran, dan lainnya. Benda dengan warna analog akan terlihat lebih harmonis. Skema warna Analog menggunakan warna-warna yang bersebelahan pada roda warna.  Mereka biasanya cocok untuk  menciptakan desain yang tenang dan nyaman.  Skema warna Analog sering ditemukan di alam dan harmonis dan menyenangkan untuk mata.  Pilih satu warna untuk mendominasi, yang kedua untuk mendukung. Warna ketiga digunakan (bersama dengan hitam, putih atau abu-abu) sebagai aksen.

·         Triadic
Triad color atau paduan tiga warna adalah tiga warna yang membagi roda warna dalam tiga bagian secara proporsional. Posisinya bisa di mana saja. Warna ini baik digunakan apabila Anda menginginkan desain penuh warna secara seimbang. Misalnya memadukan warna merah, biru, dan kuning, atau violet, oranye, dan hijau. Sebuah skema warna triadic menggunakan warna yang merata spasi sekitar roda warna. Skema warna triadic cenderung bersifat sangat bersemangat. Untuk membuat harmoni triadic berhasil, pemberian warna harus hati-hati dan seimbang, biarkan satu warna mendominasi dan menggunakan dua lainnya untuk aksen.

·         Split-Complementary
Komplementer terpecah tunggal atau split complementary adalah sebuah warna dan warna komplementer dari warna analognya. Warna analog bisa berada di sisi kiri ataupun sisi kanan. Penggunaan warna ini akan menghasilkan tingkat kontras cukup tinggi, tetapi tidak se-ekstrem paduan komplementer sesungguhnya. Warna ini akan menghasilkan harmoni yang lebih baik ketimbang penggunaan komplementer langsung. Misalnya memadukan warna merah-kuning hijau-biru hijau.

·         Rectangle (tetradic)
Skema warna persegi panjang atau tetradic menggunakan empat warna diatur menjadi dua pasangan yang saling melengkapi. Ini skema warna yang kaya menawarkan banyak kemungkinan untuk variasi. Skema warna Tetradic berfungsi maksimal jika membiarkan satu warna menjadi dominan. Selain itu yang harus diperhatikan juga keseimbangan antara warna-warna hangat dan sejuk dalam desain tersebut.

·         Square
Skema warna persegi mirip dengan persegi panjang, tetapi dengan semua empat warna spasi secara merata di sekitar lingkaran warna. Skema warna persegi bekerja lebih baik jika membiarkan satu warna menjadi dominan. Yang harus diperhatikan juga keseimbangan antara warna-warna hangat dan sejuk dalam desain tersebut.

Tidak ada komentar:

Sahabat Blog