· Monokromatik
Warna
monokromatik adalah warna yang diperoleh dari hasil gradasi dari warna yang
kita pilih terhadap warna gelap dan terang dari warna tersebut. Monokromatik
ini adalah salah satu metode dari “color harmony” atau “color matching” yang
sering dipergunakan untuk memilih warna. Dengan penggunaan warna monokromatik
pada sebuah desain akan membuat tampilan terkesan rapi dan elegan. Pergunakan
warna-warna yang kontras antara teks dan warna latar.
· Complementary
Warna
komplementer adalah warna-warna yang pada roda warna berada berseberangan satu
sama lain. Karena berseberangan, warna ini bersifat kontras serta terlihat
menonjol (contoh: merah dan hijau). Kontras tinggi warna komplementer menciptakan tampilan dinamis terutama
ketika digunakan pada saturasi penuh. Ini skema warna harus dikelola dengan
baik sehingga tidak menggelegar.
Skema warna komplementer yang rumit untuk
digunakan dalam dosis besar, tetapi bekerja dengan baik ketika Anda menginginkan
sesuatu untuk berdiri keluar. Warna komplementer benar-benar buruk untuk teks.
·
Analogous
Warna
analog adalah warna-warna yang pada roda warna bersebelahan (baik di kiri
maupun kanan) dari warna apa pun. Paduan ini seringkali kita temukan di alam,
misalnya daun, batang pohon, buah, sayuran, dan lainnya. Benda dengan warna
analog akan terlihat lebih harmonis. Skema warna Analog menggunakan warna-warna yang bersebelahan pada roda warna. Mereka
biasanya cocok untuk menciptakan desain yang tenang
dan nyaman. Skema
warna Analog sering ditemukan di alam dan harmonis dan menyenangkan untuk mata. Pilih satu warna untuk mendominasi, yang kedua untuk
mendukung. Warna ketiga digunakan (bersama
dengan hitam, putih atau abu-abu) sebagai
aksen.
·
Triadic
Triad color atau paduan tiga warna adalah
tiga warna yang membagi roda warna dalam tiga bagian secara proporsional.
Posisinya bisa di mana saja. Warna ini baik digunakan apabila Anda menginginkan
desain penuh warna secara seimbang. Misalnya memadukan warna merah, biru, dan
kuning, atau violet, oranye, dan hijau. Sebuah skema warna triadic menggunakan warna yang merata spasi sekitar
roda warna. Skema warna triadic cenderung bersifat sangat bersemangat. Untuk membuat harmoni triadic berhasil, pemberian warna harus hati-hati dan seimbang, biarkan satu warna mendominasi
dan menggunakan dua lainnya untuk aksen.
·
Split-Complementary
Komplementer
terpecah tunggal atau split complementary adalah sebuah warna dan warna
komplementer dari warna analognya. Warna analog bisa berada di sisi kiri
ataupun sisi kanan. Penggunaan warna ini akan menghasilkan tingkat kontras
cukup tinggi, tetapi tidak se-ekstrem paduan komplementer sesungguhnya. Warna
ini akan menghasilkan harmoni yang lebih baik ketimbang penggunaan komplementer
langsung. Misalnya memadukan warna merah-kuning hijau-biru hijau.
·
Rectangle
(tetradic)
Skema
warna persegi
panjang atau
tetradic menggunakan empat
warna diatur
menjadi dua pasangan
yang saling melengkapi.
Ini skema
warna yang kaya
menawarkan banyak kemungkinan untuk
variasi. Skema warna
Tetradic berfungsi
maksimal jika membiarkan
satu warna menjadi
dominan.
Selain itu yang harus diperhatikan juga keseimbangan antara warna-warna hangat dan sejuk dalam desain tersebut.
·
Square
Skema warna
persegi mirip
dengan persegi panjang,
tetapi dengan semua
empat warna
spasi secara
merata di sekitar
lingkaran warna. Skema
warna persegi
bekerja lebih baik jika membiarkan satu
warna menjadi dominan.
Yang harus diperhatikan juga keseimbangan antara warna-warna hangat dan sejuk dalam
desain tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar